Monday, June 20, 2011

Festival Tari Topeng Andong – part 5

Wah…tak terasa bahasan tari topeng ini sudah memasuki bagian kelima, berarti sudah mendekati bagian akhir. Tanpa berlama-lama lagi, ini dia tiga jenis tari topeng yang berhasil author kumpulin buat readers. Selamat membaca!!!
Kasan Okwangdae
Aslinya tari ini dimainkan di daerah Kasanri pada zaman dinasti Choson dan telah dimainkan sejak 200-300 tahun yang lalu. Tapi hal tersebut tidak dapat dipastikan karena tidak adanya catatan atau dokumen saat ini yang mendukung pernyataan tersebut. Kasanri adalah desa yang sangat ramai, terdapat 300 rumah besar, pasar dan pelabuhan, sehingga penduduk desa ini banyak berinteraksi dengan penduduk dari daerah lain dan melakukan pertukaran budaya. Tarian ini diadakan untuk menyambut tahun baru menurut penanggalan bulan.
Dibandingkan dengan tarian di daerah lain, tarian ini diwariskan hingga generasi sekarang. Meski sempat hilang pada tahun 1960, tapi berkat Prof. Kang Young-kwon, tarian ini kembali dimainkan pada tahun 1971. Tarian ini dinobatkan sebagai warisan budaya no. 1 provinsi Kyongsangnamdo dan no. 73 untuk warisan budaya penting negeri Korea. Tarian ini juga pernah menyabet juara satu pada pagelaran “The 9th Kyongsangnamdo Folk Performing Arts Contest” pada bulan Maret 1977.
Suyoung Yaryu
Tarian ini diwariskan secara turun-temurun di daerah Suyongdong, Namgu, Pusan dan dilakukan pada hari pertama bulan purnama berdasarkan kalender bulan. Sebagaimana tarian lain yang telah dibahas di part-part sebelumnya, di tarian ini juga terdapat empat bagian. Bagian pertama dinamakan adegan aristokrasi yang berisi percakapan antara Malttugi dan Suyangban. Percakapan ini lebih mengarah ke umpatan dan cercaan atas ketidakmampuan para Suyangban yang dilakukan oleh Malttugi. Di bagian kedua dinamakan adegan Yongno. Yongno adalah monster khayalan yang dibuang dari surga. Ia dapat kembali ke surga jika sudah memakan 99 orang Yangban. Suatu hari, ia ketemu dengan seorang Yangban dan dengan cerdik ia menipunya dengan berkata, “ Jika kamu adalah Yangban asli, saya tak akan memakanmu “. Yangban tersebut termakan tipuan itu dan dengan sombong ia mengatakan kalau dirinya memang seorang Yangban asli. Monster Yongno kemudian memakannya tanpa ragu.
Bagian ketiga tarian ini seperti jalan cerita drama Korea pada umumnya, cinta segitiga. Yonggam yang sudah memiliki istri, Halmi, berselingkuh dengan Jedaegaksi (selir). Perselingkuhan tersebut membuat sang istri kehilangan akal sehat lalu mencoba bunuh diri. Yonggam pun panik lalu meminta bantuan dokter namun tidak berhasil. Ia lalu meminta pertolongan Pongsa (semacam peramal) tapi istrinya tak dapat tertolong lagi dan akhirnya meninggal dunia.
Bagian terakhir dinamakan adegan tari singa. Tarian ini berjenis pantomim yang mengisahkan pertempuran antara harimau dan singa. Pada akhirnya, si harimau kalah dan dimakan oleh singa. Setelah keempat adegan berakhir, biasanya para pelakon membakar topeng mereka dan berdoa untuk keberuntungan mereka. Tetapi, sejak tahun 1970, topeng yang dipakai tidak lagi dibakar, tapi disimpan oleh Asosiasi Tari Topeng.
Dongrae Yahru
Tarian ini merupakan warisan budaya penting Korea no. 18 dan diwariskan dari generasi ke generasi di daerah Dongrae, Pusan. Dimainkan di malam hari pada hari pertama bulan purnama. Dinamakan yahru karena diadakan di lapangan yang luas dan dilakukan untuk mengusir roh jahat sekaligus meminta rezeki. Awalnya tarian ini dipelajari orang Dongrae dari orang-orang Choje dan terdiri dari empat bagian.
Bagian pertama dilakukan oleh dua orang penderita kusta yang memakai syal putih dan menari dengan gendang kecil serta sebuah tongkat. Bagian kedua bercerita tentang empat bangsawan dan seorang pelayan. Pada suatu saat, pelayan juga ingin menjadi bangsawan, tapi kemudian ditegur oleh satu dari keempat bangsawan tersebut. Bagian ketiga merupakan bagian yang cukup seru dalam rangkaian tarian ini, dimana seorang bangsawan mencoba melarikan diri agar tidak dimakan monster yang berwujud setengah hewan dan setengah manusia.
Bagian keempat lagi-lagi bercerita tentang tragedi dalam rumah tangga. Seorang istri yang telah lama mencari suaminya akhirnya mengetahui bahwa suaminya memiliki kekasih baru. Ia pun berkelahi dengan selingkuhan suaminya yang menyebabkan kematian sang suami. Dia memanggil dokter dan menawarkan untuk mengorbankan dirinya demi menyelamatkan nyawa suaminya.
Sampai ketemu di part 6, part terakhir dari rangkaian festival tari topeng Andong!!!


Festival Tari Topeng Andong – part 4

Wah..mianhae readers, berita part 4 ini baru bisa author posting sekarang. Jadi, bagi reader yang nungguin berita budaya Korea, jeongmal mianhae. Oke…setelah melihat tiga tari topeng yang ada di part 3, sekarang kita akan melihat tiga tarian lagi yang tidak kalah menakjubkan dan sarat akan makna.
Kangrung Mask Dance
Fakta pertama, tarian ini merupakan warisan budaya penting nomor 34 dan telah diturunkan dari generasi ke generasi di daerah Kangrung, Hwanghaedo. Tarian ini juga sempat menghilang ketika perang saudara antara Korea Utara dan Korea Selatan, tapi diselamatkan oleh orang-orang yang berhasil berpindah dari Utara menuju Selatan.
Tarian ini diselenggarakan saat festival Dano, di hari kelima bulan kelima menurut penanggalan berdasarkan bulan. Tarian ini dimulai pada malam hari hingga keesokan harinya. Para pelakon akan memerankan petani dan nelayan. Pakaian yang mereka pakai selalu berlengan panjang dan cerita tentang konflik antara bangsawan dan pelayan tidak seberat di tarian lain. Bahkan, ditengah-tengah konflik nanti, akan muncul badut yang memberikan keunikan tentang bahasa Korea.
Sama dengan tarian Kosung Okwangdae yang telah dibahas di part 3, tarian ini juga terbagi dalam beberapa bagian, tepatnya tujuh bagian. Bagian pertama kita akan menyaksikan tarian dua singa dan satu bujang dalam irama Tarung dan Gutguree, diakhiri dengan tarian monyet yang sangat unik. Sedangkan di bagian kedua kita akan disuguhkan tarian dari dua orang pelayan.
Di bagian ketiga dan keempat akan ada tarian biksu Buddha. Seorang biksu Buddha akan menari, dan dari tariannya kita dapat menyimpulkan kalau ia telah murtad. Tarian ini bermakna kegagalan penganut ajaran Buddha dalam memenuhi kebutuhan kaum yang tertindas. Lanjut ke bagian kelima, disitu kita akan dikagetkan dengan pengakuan bangsawan atas ketidakmampuan dan kebodohan mereka. Kali ini justru pelayan yang menertawakan mereka, ironis bukan?
Bagian enam kita akan melihat aksi seorang biksu tua menggoda seorang gadis muda melalui tariannya. Di bagian terakhir atau bagian ketujuh, akan ada tarian yang menggambarkan tragedi yang menimpa sebuah keluarga yang berakibat kematian sang istri setelah ditinggal oleh suaminya. Suaminya pun menyesal dan membuat sebuah pengorbanan untuk almarhum istrinya.

Songpa Sandae Mask Dance
Tarian ini juga termasuk dalam warisan budaya penting nomor 49 dan sesuai namanya, tarian ini diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya di daerah Songpadong, Seoul. Rakyat Songpadong merayakan liburan dengan tarian ini dan memiliki 12 bagian. Bagian pertama diisi oleh dua biksu Buddha, yang satu memakai topi merah dan satunya lagi bertopi biru. Bagian kedua dimulai dengan kemunculan biksu lain yang telah murtad dan mencoba mengejek dua biksu tersebut, tapi kemudian balik dimarahi dan dipermalukan.
Bagian ketiga menceritakan kegagalan bangsawan dalam mengikuti ujian negara karena penampilan fisiknya, sedangkan bagian keempat diisi oleh tarian biksu yang diiringi oleh gendang. Di bagian kelima ada adegan seorang biksu saleh yang berusaha mengajarkan kitab suci Buddha kepada delapan biksu lainnya, tetapi kedelapan biksu ini sama sekali tidak tertarik. Di bagian keenam, salah satu biksu tiba-tiba sakit perut. Karena biksu yang lain gagal menyembuhkannya, muncul seorang dokter yang mengobati biksu ini dengan akupuntur.
Bagian ketujuh sampai sembilan berisi tarian yang menggambarkan usaha seorang biksu tua sedang menggoda perempuan muda, sama seperti bagian enam di Kangrung Mask Dance. Di bagian kesepuluh ada tarian yang menyiratkan seorang pelayan yang membangun sebuah kandang babi dan kemudian memanggil bangsawan yang dilayaninya dengan sebutan bangsawan babi. Bagian kesebelas dan duabelas juga menggambarkan tragedi sebuah keluarga. Seorang lelaki tua sedang menggoda seorang gadis, kemudian istrinya mati karena kutukan yang sebenarnya dialamatkan pada sang suami karena kelakuannya tersebut, yang diakhiri dengan pengusiran roh jahat yang diadakan oleh anak-anaknya.

Yangju Pyolsandae
Termasuk dalam warisan budaya penting nomor 2, Yangju Pyolsandae Mask Dance juga telah diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya di daerah Yangju, Kyungkido. Tarian ini terdiri dari delapan bagian, dimana pada bagian pertama diisi oleh sekumpulan biksu yang menari untuk meminta berkat dari dewa penjaga. Di bagian kedua nampak seorang biksu sedang bermain biola dan memakai tongkat, lalu seorang biksu lainnya merebutnya dan membawanya pergi. Bagian ketiga dimulai dari seorang biksu meninju wajah biksu lainnya yang membuat mereka terlibat percakapan.
Di bagian keempat sendiri konsepnya cukup unik, yaitu tarian selembar daun teratai. Daun teratai ini memandang langit sementara seorang pria muncul dan melihat ke tanah. Bagian kelima mencakup adegan berdoa dan akupuntur. Bagian keenam muncul seorang biksu tua yang menjadi badut. Ia akan menceritakan hal yang lucu, lalu kemudian ia akan menari dan bermain. Bagian ketujuh memperlihatkan percakapan seorang pelayan dengan bangsawan muda. Pelayan tersebut mengejek bangsawan muda tersebut dengan menyebutnya kesia-siaan dalam hidup. Di bagian akhir, akan ada ritual pengusiran roh jahat yang dilakukan seorang lelaki tua setelah istrinya meninggal.

Wah…nampaknya jika ditarik garis besarnya, ketiga tarian ini memiliki tema yang nyaris sama, sindiran terhadap bangsawan, kehidupan para biksu, dan pengusiran roh jahat. Sampai jumpa di part 5 dan part 6 chingudeul…kamsahamnida!! 




Festival Tari Topeng Andong – part 3

Sesuai janji author di akhir part 2, di part 3 ini akan dibahas 3 dari 12 jenis tari topeng yang diadakan selama Festival Tari Topeng Andong.

Kwanno Mask Dance

Tari topeng ini termasuk dalam kekayaan budaya nomor 13 dan biasa dilakukan saat Tanoje atau festival Tano yang diadakan di daerah Kangrung pada hari kelima bulan kelima menurut kalender bulan. Kata Kwanno sendiri berarti semacam budak yang bekerja untuk pemerintah.
Kapan tepatnya tari ini dimainkan belum jelas, tapi menurut Owang Sun-shik, penduduk daerah Kangrung, tari ini telah dimainkan sejak zaman pemerintahan Raja Owang Gon, pendiri Dinasti Koryo. Sedangkan menurut Nam Hyo-on, tari ini telah ada sejak Dinasti Choson di daerah Yongdong.
Pertunjukan tari ini sempat diberhentikan pada tahun 1901, tapi kemudian diperkenalkan kembali sebagai salah satu warisan budaya pada tanggal 16 Januari 1967. Mulai dari tahun 1985 hingga sekarang, tari ini ditampilkan oleh warga Yuch’ondong, Kangrung.

Kosung Okwangdae

Awalnya, tarian ini dimainkan di daerah Kosung sejak festival bulan purnama pertama pada dinasti Choson. Kata Okwangdae sendiri berarti 5 seniman. Okwangdae juga terdiri dari 5 bagian cerita yang disebut Kowjang. Gerakan tarian ini sangat lembut dan anggun serta diiringi dengan lagu-lagu bertempo lambat.
Kowjang pertama berkisah tentang seorang penderita kusta yang dulunya adalah keturunan Yangban (bangsawan pada dinasti Choson). Karena menderita kusta, ia pun dikucilkan. Kebencian dan ketidaksenangannya tergambar dalam tarian ini.
Kowjang kedua bercerita tentang kebejatan para Yangban dan rasa benci Malttugi (pelayan Yangban) kepada mereka. Di kowjang ketiga menampilkan adegan tari yang bermakna ejekan kepada biksu yang melanggar perintah Buddha. Pada kowjang keempat, muncul makhluk khayalan yang memiliki badan manusia berkepala binatang yang disebut Bibi. Adegan dimana Bibi ini memakan semua makhluk di muka bumi menggambarkan kelakuan para Yangban yang suka menindas rakyat.
Di kowjang kelima, digambarkan Yonggam (penguasa/orangtua) yang memiliki Chop (selir). Ketika selir tersebut melahirkan, bayi tersebut diambil oleh istri sah si Yonggam. Karena iri dan ingin mengambil kembali bayinya, selir itupun berkelahi dengan sang istri. Tapi, dalam pertarungan mereka, bayi tersebut meninggal. Melihat bayinya meninggal, selir tersebut kalap dan membunuh si istri. Adegan ini mengajarkan kita untuk meninggalkan kebiasaan memiliki selir.

Tongyoung Okangdae

Tarian satu ini diwariskan dari generasi ke generasi di wilayah Tongyoung. Ceritanya lucu dan menampilkan unsur kedaerahan.

Nah..itu dia ketiga tarian yang biasa ditampilkan selama festival tari topeng Andong digelar. Di part berikutnya, akan ada bahasan tiga jenis tarian lagi yang umumnya ada di festival ini.



Festival Tari Topeng Andong – Part 2

Sudah baca Festival Tari Topeng Andong – Part 1? Nah..di part 2 ini kita masih akan membahas empat acara bernilai budaya yang diselenggarakan selama festival ini berlangsung. Penasaran? Let’s check it out!!!

Notdaribakki


Kalau di part 1 ada Chajeonnori yang semua pesertanya adalah pria, di Notdaribakki pesertanya khusus wanita. Mengapa? Karena Notdaribakki ini bercerita tentang Ratu Korea yang dibuang di Andong. Jadi, setiap wanita memakai pakaian terbaiknya dan membentuk barisan dari punggung mereka yang nantinya akan digunakan sebagai jalan sang Ratu untuk pawai ke seluruh kota.


Dosanbyolsi


Siapa yang jago bikin puisi? Di acara Dosanbyolsi ini kalian bisa unjuk bakat bikin puisi. Acara ini diadakan di tempat yang namanya Dosanseowon. Tapi, yang menjadi tantangannya adalah tema dan irama puisinya ditentukan di tempat, jadi tidak bisa bawa karya dari rumah. Dan tentunya puisinya harus dalam bahasa Korea…^^ v


Jojonnonmaegi Event


Kalau acara yang satu ini bertemakan pertanian. Berasal dari kata JoJonnongyo yang berarti lagu petani di desa Jojon. Mereka selalu menyanyikan lagu ini ketika mereka bersama-sama bekerja di sawah. Dan lagunya beda-beda, ada lagu yang khusus dinyanyikan ketika menanam padi, ketika menyiangi sawah, pergi ke sawah, dan bahkan saat pulang dari sawah pun ada lagunya tersendiri. Jadi kita benar-benar dapat merasakan semangat dan sukacita mereka dalam bertani melalui lagu-lagu tersebut.

Daljiptaeugi


Sampailah kita pada acara penutup, namanya Daljiptaeugi. Dalam acara ini akan ditunjukkan tradisi rakyat Andong dalam menyambut bulan purnama pertama sambil berdoa agar kebahagiaan dan keberuntungan menghampiri mereka. Setelah itu, akan ada Dwitpuri atau api unggun untuk merayakan kesuksesan penyelenggaraan festival ini.

Itu dia keempat acara bernilai budaya yang ada di festival tari topeng ini. Di part 3 nanti author akan membahas 3 dari 12 jenis tari topeng yang berlangsung selama festival ini. Jadi tetap nongkrong di KI ya!!!


Source : Andong International Maskdance Festival

Festival Tari Topeng Andong – Part 1

Kali ini author akan membahas Festival Tari Topeng Andong, festival yang pada tahun 2007 dinobatkan sebagai salah satu festival terbaik menurut Kementerian Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korea. Tapi, karena item acaranya banyak, jadi author bagi dalam beberapa part, biar chingu semua ga bosen bacanya. Ga sabar liat keunikan festival ini? Yuk..kita intip sama-sama ^^


Seperti namanya, Festival Tari Topeng Andong diadakan di daerah Andong, dilaksanakan selama 10 hari, mulai dari akhir bulan September. Nah..dari ratusan daerah di Korea, mengapa harus Andong? Alasannya karena daerah Andong merupakan daerah yang memiliki warisan sejarah dan agama yang sangat beragam, dari zaman dulu kala hingga sekarang. Daerah ini merupakan daerah yang memiliki situs kebudayaan terbanyak di seantero negeri Korea. Jadi, kalau kita jalan-jalan kesana, kita bisa melihat gambaran jelas tentang estetika dan tradisi Timur.

Di Andong, kita tidak hanya menemukan warisan budaya dalam bentuk nyata seperti desa-desa kuno, tapi juga dapat merasakan aura kebudayaan kuno Andong yang terpancar dari kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sana. Nah, di part 1 ini, author ingin membahas empat item acara kebudayaan yang berlangsung selama festival, yaitu Songhwanggjae and Shamanist Ritual Feast, Handusilhaengsangsori, ‘Naebanggasa’ Chanting Contest, dan Chajeonnori. Untuk tari topengnya sendiri, insya Allah akan author bahas di part 3.
Songhwanggjae and Shamanist Ritual Feast

Acara ini menampilkan ritual Kangshinmu (dukun kerasukan). Bagian utama ritual ini akan dilakukan di area pohon suci Andong, dan bagian-bagian kecilnya akan ditampilkan di area festival.

Handusilhaengsangsori

Di acara ini, kita akan mendengar Sangyosori atau nyanyian pengusung jenazah. Berasal dari kata Sangyo yang berarti tandu jenazah, dan sambil membawa tandu, ke-36 pria menyanyikan lagu dengan melodi yang menyentuh hati.

‘Naebanggasa’ Chanting Contest

Naebanggasa adalah salah satu genre sastra perempuan tradisional Korea, dan terdiri dari membaca dan menyanyi. Sastra ini masih sangat terjaga dengan baik dan bernilai tinggi. Bahkan sampai saat ini kita masih dapat menjumpai perempuan-perempuan di Andong membaca dan menyanyikan sastra ini.

P.S : Author heran..kok membaca dan menyanyi, tapi fotonya perempuan lagi menenun. Mungkin sambil menenun mereka menyanyi juga kali ya…hehehe

 Chajeonnori

Hayoo..sapa yang hobi main perang-perangan? Nah, acara Chajeonnori temanya seperti itu. Cuma, cara mainnya yang sedikit berbeda. Jadi, sekumpulan orang mengangkat seorang jenderal diatas kerangka kayu, lalu saling dorong dengan lawannya. Tim yang kerangka kayunya duluan menyentuh tanah, dialah yang kalah. Jadi, koordinasi yang baik antar anggota tim sangat dibutuhkan disini.


Menarik bukan? Nah..sekian dulu untuk part 1. Di part 2 nanti, author akan membahas empat lagi item acara kebudayaan yang ada di festival ini. Jadi, stay tune at KI ya!






INI DIA... KOREAN CULTURES :)

[Culture] National Symbols of South Korea

Tak kenal maka tak sayang. Karena itu kali ini author mau share tentang simbol nasional Korea Selatan. Nanti akan lanjut ke budaya lainnya ya ^^

Bendera Korea Selatan




Bendera Korea (태극기) disebut “Taegeukgi” dalam bahasa Korea. Desainnya melambangkan prinsip-prinsip yin dan yang dalam filsafat Oriental. Lingkaran di tengah bendera Korea dibagi menjadi dua bagian yang sama. Bagian merah atas merupakan kekuatan kosmik proaktif Yang tersebut. Sebaliknya, bagian biru lebih rendah merupakan kekuatan kosmik yin responsif. Dua kekuatan bersama-sama mewujudkan konsep terus-menerus, keseimbangan gerak dan harmoni yang menjadi ciri bidang tak terhingga. Lingkaran dikelilingi oleh empat trigram, satu di setiap sudutnya. Masing-masing trigram melambangkan salah satu dari empat unsur universal: surga (), bumi (), api (), dan air ().


Bunga Kebangsaaan Korea Selatan


Bunga nasional Korea adalah Mugunghwa (무궁화), rose of sharon. Setiap tahun dari bulan Juli sampai Oktober, bunga Mugunghwa yang mekar menghiasi seluruh negeri. Tidak seperti kebanyakan bunga, Mugunghwa ini sangat ulet dan mampu menahan hama dan serangga. Signifikansi simbolis Bunga itu berasal dari kata mugung , yang berarti keabadian. Kata ini secara akurat mencerminkan sifat abadi budaya Korea, dan ketekunan dari orang-orang Korea.

Lagu Nasional Korea


Lagu kebangsaan  Korea adalah “Aegukga,” yang berarti “Cinta Tanah Air.” Pada tahun 1896, Sinmun Dongnip (Independence News) menerbitkan berbagai versi untuk lagu ini. Tidak diketahui persis apa musik yang mereka dinyanyikan dalam hari-hari awal. Catatan menunjukkan bahwa band militer gaya Barat terbentuk selama masa Kekaisaran Dae-han (1897-1910) dan bahwa “Dae-han Kekaisaran Aegukga” disusun pada tahun 1902 dan bermain di acara nasional yang penting.
Kata-kata asli Aegukga muncul dalam bentuk tertulis sekitar 1907 untuk menanamkan kesetiaan kepada bangsa dan memupuk semangat kemerdekaan sebagai negara menghadapi ancaman pencaplokan asing. Selama bertahun-tahun, lirik melewati beberapa versi sampai mereka diadopsi sebagai lagu kebangsaan dalam bentuk sekarang pada tahun 1948.
Sebelum kelahiran Republik pada tahun 1948, kata-kata itu sering dinyanyikan untuk lagu lagu rakyat Skotlandia, Auld Lang Syne. Maestro Ahn Eak-tay (1905-1965), kemudian tinggal di Spanyol, merasa bahwa itu tidak tepat untuk menyanyikan lagu ini patriotik untuk lagu lagu rakyat negara lain. Jadi, ia menulis musik baru untuk pergi dengan lirik pada tahun 1935, dan Pemerintah Sementara Korea di pengasingan diadopsi sebagai lagu kebangsaan. Sementara orang Korea di luar negeri menyanyikan lagu kebangsaan dengan lagu baru, mereka yang di dalam negeri terus menggunakan Auld Lang Syne sampai Korea dibebaskan pada tahun 1945.
Pada tahun 1948 pemerintah Republik Korea secara resmi mengadopsi versi baru sebagai lagu kebangsaan dan mulai menggunakannya di semua sekolah dan acara resmi.

source: visitkorea

Wednesday, June 8, 2011

Nah...Sobat, INI dia Laporan KI tentang acara KIMCHI Kemarin.. HEBOH!!!

[Full Report] 20110604 – KIMCHI [Korean Idols Music Concert Hosted in Indonesia] 2011


4 Juni 2011, gelaran KIMCHI mencatat sejarah tersendiri dalam hati pecinta Kpop di Indonesia. Menampilkan 5 artis Korea dalam satu acara di Istora Senayan dan mampu menyedot ribuan fans untuk hadir dan berjuang sedari pagi hari.

KIMCHI yang menghadirkan The Boss, X5, Girls Day, Park Jung Min dan Super Junior berlangsung sekitar 2 jam. Tiap artis mendapat dukungan dari fans yang didominasi oleh fans Super Junior ini. KI yang menonton dari media pit melihat antusiasme dan sportivitas yang tinggi dari semua fans yang hadir. Setiap artis mendapat dukungan penuh dari fans yang memadati arena. KI mencoba untuk menceritakan kembali acara KIMCHI semalam dengan sedetail-detailnya.. Semoga bisa mengobati kekecewaan fans yang belum berkesempatan hadir dan bisa mengingatkan kembali memori indah yang terekam oleh teman-teman yang bisa hadir. Terima kasih untuk Wproduction selaku promotor yang telah menyelenggarakan acara KIMCHI 2011 ini. Semoga tahun depan acara ini bisa diadakan kembali yaa ^^

Sesuai jadwal, acara dimulai jam 6 sore. Gate dibuka dari jam 4 sore. Namun KI yang berada di lokasi dari jam 2, sudah melihat antrian masuk gate yang panjang sekali. Tak hanya itu, banyak fans yang mengerubungi jalan masuk ke area parkir VIP, berusaha mendapat kesempatan melihat para artis yang memasuki arena konser.  Beberapa kali mobil polisi dan gegana melalui jalan itu, membuat para fans panik dan merapat untuk melihat lebih dekat siapa artis yang datang. Meski cuaca panas, tidak menyurutkan semangat fans yang menanti sambil menyanyikan beberapa hits dari artis idolanya. Sejauh mata memandang, warna biru ELF mendominasi tapi warna hijau Triple S juga cukup menarik mata.

Masuk ke venue, KI mendapat posisi di media pit, tepat di depan tribun 1, belakang audio control dan monitoring system. Area tribun 2 penuh sesak, tribun 1 dan VIP terisi hampir penuh dan area festival pun terlihat sesak namun situasi cukup kondusif.

Acara dimulai. MC malam itu adalah Edric dan seorang MC dari Korea yang kalau KI tidak salah dengar, bernama DJ Young –maaf kalau salah >.< selain itu juga ada Ms. Ayu selaku translator. Duo MC ini memanaskan suasana , memancing reaksi penonton dengan meneriakan setiap artis yang akan tampil malam itu. Teriakan fans membahana di arena, sukses bikin pengang :D
Video pembuka diputar, unik dan dinamis, itu aja sudah buat semua menjerit. Bagaimana dengan aslinya?


The Boss membuka acara dengan lagu debut mereka ”Admiring Boy” (동경소년). Tampil dengan pakaian nuansa biru dan celana putih, The Boss tampil memukau. Menyusul lagu berikutnya kemudian diselingin sesi bincang-bincang. Mereka memperkenalkan diri satu persatu dan Karam masih jadi member yang dapat teriakan terkencang.



The Boss membawakan lagu hits mereka di Korea seperti ‘News Boys’, dan ‘Purpose’. Sayangnya KI tidak merekam momen ketika The Boss melakukan dance dengan pelvisnya, yang buat semua fans menjerit! Usai mengucapkan salam perpisahan, The Boss pun menampilkan lagu ”Stumble Stumble” yang langsung disambut riuh fans.



Penampilan The Boss malam itu memukau dengan suara mereka yang stabil dan dance yang ”smooth”.  Total 5 lagu yang mereka bawakan. Mungkin banyak yang tidak terlalu mengenal mereka karena The Boss lebih sering promosi di jepang, tapi KI yakin banyak penonton malam itu yang jadi fans baru The Boss karena suara dan penampilan mereka yang bagus ^^


Berikutnya giliran X5. Junior-nya The Boss ini mengundang sorakan penonton untuk tinggi mereka yang di atas rata-rata. Tampil dengan setelan jas putih-putih, mereka membawakan lagu ”Fantasy” dari album debut mereka, Xenos. Slow motion dance yang mereka tampilkan unik banget.

Awalnya KI mengira mereka lipsync karena ga ada yang megang mic, ternyata ketika disorot dari dekat mereka menggunakan wireless mic. Sesi bincang-bincang semakin seru ketika mereka mengucapkan ”Aku cinta fans Indonesia”. Thanks to Edric yang ngajarin mereka langsung di stage. Lagu berikutnya juga dari album Xenos dan ditutup dengan lagu debut mereka ” “Don’t Put On An Act”.



Banyak penonton yang familiar dengan lagu ini karena X5 sendiri masih promosi lagu ini di Korea. Jadi yang suka nonton Mubank di KBS World pasti tahu gerakan dari lagu ini. Kejutan lain datang dari sang Leader, Ghun yang melepas kancing kemeja putihnya.


Melihat abs-nya, jeritan fan girl pun tidak tertahankan. Gerakan seksi mereka juga memancing reaksi panas dari penonton. Thanks Ghun, tapi lain kali bilang-bilang ya kalau mau buka baju, jadi KI bisa siap-siap tisu, takut mimisan. Hehehe


Girls Day tampil setelah X5. Giliran Edric dan fan boy yang senang ^^ Lagu pertama ialah ”Nothing Last Forever” yang energik dan menampilkan kekuatan vokal Minah yang menyanyikan nada tinggi dan panjang. Ketika sesi bincang-bincang, Edric juga menggoda Girls Day yang tampil menggemaskan dengan kostum panggung mereka.
 

Lagu berikutnya ialah ”Twinkle Twinkle” yang ceria dan dinamis. Koreografi yang lucu dan simple ini pun diikuti dengan mudah oleh fans, terutama yang berada di barisan festival. KI yang berada di media pit pun tak kalah semangat. Hehe. Lagu terakhir ialah “How do I Look (나 어때) “.


Kemudian Park Jung Min menghentak dengan lagu debut solonya “Not Alone”. Triple S pun semakin kencang berteriak. Park Jung Min menyiapkan penampilan spesial dan membawa serta penari-penarinya. Disusul dengan ”Do You Know” yang lembut, penonton pun terbuai dengan suara merdunya.

Sesi bincang-bincang berlangsung kocak. Park Jung Min unjuk kebolehan bahasa Indonesia dengan bilang ”Selamat malam” ” terima kasih” dan “Saya sangat senang bertemu kalian”. Edric pun bercanda dan melontarkan tanya bagaimana perasaan Park Jung Min ketemu Edric yang sangat mirip kayak kembaran sama dia. Tentu saja pertanyaan Edric ini dapet sorakan penonton. Lebih kocak lagi ketika Park Jung Min bales bercanda dengan bilang ia kaget dan ga nyangka bisa ketemu orang yang semirip itu dengannya. Makinlah Edric bangga dan ngaku-ngaku kembaran Jung Min. Hehe. Tak hanya itu, Jung Min juga suka menirukan kata-kata yang diucapkan Edric.  Memang deh, Park Jung Min rajanya fan service. Dia tidak berhenti tersenyum dan benar-benar terlihat menikmati semua jeritan fans yang memanggil-manggil namanya.

Lagu berikutnya ialah ”everyday is Christmas”, masih dari album debut solonya. Di lagu ballad yang manis ini ia berjalan ke arah penonton dan bahkan mengambil sesuatu dari Triple S di barisan depan, tampak seperti bendera atau hadiah warna hijau dan agak besar. Dia pun terlihat mengitari panggung dan menyapa fans yang berada di barisan depan dan samping. Penutupnya ialah lagu “Go Go” yang diiringi penari latar. Ada adegan memeluk penari perempuan dan ya… lagi-lagi jeritan penonton menguasai arena.


Penampilan terakhir yang paling ditunggu-tunggu.Super Junior yang baru sampai di Jakarta sore hari dan tampil malam hari, tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Video permintaan maaf Siwon yang tidak bisa hadir menjadi pembuka penampilan Super Junior yang membawakan total 6 lagu. Dalam kegelapan sebelum intro Bonamana menghentak, sorakan ELF yang memegang hand banner 5jib sudah terdengar. Ketika Super Junior benar-benar tampil, rasa-rasanya Istora Senayan mau rubuh. Lagu Bonamana disusul dengan No Other yang manis.

Sesuai dengan ketentuan dari promotor dan manajemen Super Junior, untuk 4 lagu pertama yang dibawakan Super Junior, media tidak diperbolehkan merekam atau memotret. Baiklah, gagal merekam, KI pun menikmati 4 lagu awal sebagai fan girl dan ikut menyerukan lagu-lagu Super Junior.Tapi jangan kuatir karena banyak teman lain yang merekam, jadi berikut fancam-nya ^^

Di lagu No other, Leeteuk menyerukan ”Assalamualaikum” yang tentunya sempat buat fans kaget. Dalam sesi bincang-bincang pertama, ia pun menyerukan kembali sapaan itu yang sontak dibalas ”Walaikumsalam”sama fans. Tiap member pun memperkenalkan namanya masing-masing dan teriakan fans menyertai.

Teukie, Hee, Yesung, Shindong, dan Sungmin mengenakan nuansa hitam sedangkan yang lain dengan nuansa putih dan biru. Eunhyuk mengenakan topi, Donghae dengan kaca mata hitam. Kemudian Zhoumi dan Henry pun tampil di stage. Henry pun bicara dengan bahasa Inggris yang fasih. Intinya mereka senang bisa mengunjungi Indonesia untuk pertama kalinya.

Kocaknya lagi, Teukie bicara banyak dalam bahasa Indonesia, misalnya ’saya suka Indonesia gadis’. Mungkin maksudnya saya suka gadis indonesia, tapi karena dia pakai google translate, jadi ngaco,, hehe, tapi KI melihat banget usaha Teukie bicara bahasa Indonesia ketika KI mergokin Teukie nyontek tulisan yang ada di telapak tangan kirinya itu. Nice try, leader ^^

Kemudian Super Junior M tampil dengan Perfection. Seinget KI, lagu ini belum banyak dinyanyikan live di luar Korea dan Taiwan, jadi bergembiralah ELF Indonesia karena mereka tampil sangat energik untuk lagu ini. Meski liriknya bahasa Cina, bukan hambatan bagi fans untuk bernyanyi bersama. Disusul dengan Super Girl . tidak disangka, lagu berikutnya adalah Rokkugo oleh Suju T.


Tak perlu KI cerita lagi bagaimana respon fans. Apalagi Super Junior berkali-kali mengitari panggung dan nyamperin fans. Teukie pun duduk di tengah panggung, berhadapan langsung dengan fans di kelas festival. Sukses bikin iri ^^

Kemudian sesi bincang-bincang lagi dan kini media sudah boleh merekam dan memotret. Jadi KI bisa merekam momen ketika Yesung dan Teukie aktif banget sebagai MC sesi ini. Eunhyuk pun bilang ’sayang’ lalu pamer bahasa inggrisnya dengan bilang ”You’re gorgeous” tapi terus narsis dengan bilang ”I’m gorgeous”. Dan dibalas sama Yesung ” you are gollum”…

Ketika itu, Shindong mengambil sesuatu dari fans yang berada di festival dan kemudian mengalungkannya ke Kyu yang berada di sampingnya. Sepertinya itu medali emas. Teukie pun menanyakan perasaan Kyuhyun yang dijawab dengan malu-malu oleh sang magnae.




Sebelum menampilkan lagu terakhir, Hee sempat menyatakan harapannya untuk bisa konser di indonesia, Yess,hope for SS4 guys ^^  Lagu penutup, tentu saja “Sorry Sorry”. Semua nyanyi bareng, joget bareng dan tentunya teriak bareng…

Selesai tampil, Super Junior masuk dan fans pun mulai teriak ‘we want more’. Kemudian lagu Heal the world terdengar dan sekelompok paduan suara anak tampil. Duo MC pun tampil untuk menutup acara.


Terakhir duo MC memanggil masing-masing performer untuk naik ke panggung untuk terakhir kalinya. Dimulai dari The Boss, X5, Girls Day, Park Jung Min kemudian Super Junior. Selama lagu Heal The World itu, semua artis melambai-lambaikan tangannya dan juga berdiri di samping anak-anak.


Lucunya ketika artis lain mulai turun panggung, member Super Junior malah mengitari panggung dan melambai-lambai ke berbagai penjuru kepada fans.

Kocaknya lagi, ketika para member Super Junior turun panggung lagu Heal The World berakhir, Teukie ketinggalan di stage karena ia masih menyalami anak-anak paduan suara. Teukie pun beberapa kali membungkuk pada fans dan sempat bingung lewat mana, dan seperti yang terlihat di fancam, ia pun berlari ke belakang panggung.. hehe.

Usai konser,masih banyak fans yang duduk dan ada pula yang selonjoran di area festival. Tak sedikit yang berfoto-foto di venue. KI melihat kelelahan yang ada di wajah mereka, namun tersamarkan dengan kebahagiaan dari senyum tawa mereka.

Keluar venue, banyak fans yang sudah mengerubungi jalan keluar dari area parkir VIP, berharap melihat idola mereka keluar dari venue, langsung menuju bandara. Mengingat penerbangan mereka ke Korea adalah malam itu juga. Jeritan mengiringi setiap mobil yang keluar, meski tidak jelas itu siapa karena kaca mobil dan mini van itu gelap semua.

Overall, konser KIMCHI selama 2 jam itu berlangsung memuaskan dan cukup mengobati hati fans yang merindukan penampilan artis Kpop secara langsung. Meskipun mengantri dan menunggu lama, semua kelelahan terbayar sudah dengan penampilan para artis yang maksimal.
Thanks to Wproduction, The Boss, X5, Girls Day, Park Jung Min and SuperJunior.

Hope to see you soon ^^